menu1

Rabu, 01 Juni 2016

PERSISI



GURU HUMORIS 
masih
 MENJADI DAMBAAN BAGI PARA SISWA




Menjadi seorang guru merupakan sebuah kemuliaan. Di dalam Agama Islam dan agama-agama lain di Indonesia mengatakan guru mempunyai derajat yang tinggi di Mata Tuhan. Tapi menjadi guru bukanlah perkara yang mudah, waluapun memang tidak juga begitu susah. Guru ada yang disenangi oleh siswa, ada pula guru yang dibenci oleh siswanya. Berdasarkan hasil survey ternyata guru humoris di tahun 2016 masih tetap pada level ”TOP” alias menjadi dambaan bagi para siswa.
Menjadi humoris tidak berarti seorang guru menyampaikan pelajarannya dengan main-main, atau terkesan tidak serius. Tetapi, menjadi guru humoris adalah berusaha menghilangkan berbagai ketegangan, kebosanan dan rasa ngantuk yang kerap menghinggapi para siswa ketika mereka berinteraksi dengan mata pelajaran yang diikutinya. Mengajar dan mendidik bukanlah suatu pekerjaan mudah yang mungkin tidak setiap orang dapat melakukannya. Guru harus tahu bagaimana cara membuat proses belajar mengajar tidak menjenuhkan.
Cloud Callout: Hei…
Bapak lucu
Pada hari itu Rabu, 23 Desember 2015  pas hari libur semester genap, ada beberapa siswa SMP Negeri 2 Kwadungan yang masuk sekolah karena ada jadwal piket kebersihan di sekolahnya. Pada kesempatan itu saya mencoba untuk membuat instrumen survey berupa sebuah angket yang saya edarkan kepada siswa yang berjumlah 24 orang. Angket tersebut berjudul ”Guru Idolaku”, terdiri  5 (lima) item watak guru. Para siswa harus memilih salah satu dari 5 (lima) item. Isi instrumen sperti berikut : Menurut kalian guru yang paling disukai adalah guru yang :
1.Menguasai materi Pelajaran,
2.Berpenampilan Menarik,
3.Humoris,
4.Penyabar,
5.Disipin.
Berdasarkan hasil survey dari 24 siswa/ Responden dapat dilihat dalam tabel seperti berikut :

No
Watak  GURU
Jmlh
siswa
%
1
Menguasai Materi Pelajaran
2
8%
2
Berpenampilan Menarik
1
4%
3
Humoris
19
79%
4
Penyabar
1
4%
5
Disiplin
1
4%

Dari tabel di atas terlihat bahwa Guru humoris dipilih oleh 19 siswa/ responden, kalau di prosentasi sebesar 79%, Prosesntasi ini sangat tinggi dibanding yang lain yang berkisar 4% saja. Dengan demikian jelaslah bahwa para siswa sampai saat ini masih tetap menyukai seorang guru yang memiliki rasa humoris.
Kita ingat Gagasan dari bapak Pendidikan kita Ki Hajar Dewantara jika di implementasikan dalam Dunia Pendidikan, secara garis besar  dapat diartikan sebagai berikut:
1.      Ing Ngarso Sung Tulodo:
Jika berada pada “posisi depan/ pimpinan” (dalam hal apapun, terutama dalam proses pembelajaran) seorang Guru harus dapat memberikan teladan yang baik kepada siswanya.
2.      Ing Madya Mangun Karso
Jika berada pada “posisi tengah” atau bersama-sama dengan siswa,  guru diharapkan dapat aktif bekerjasama dengan siswa dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
3.      Tut Wuri Handayani
Di belakang, seorang guru harus mampu mengarahkan dan memotivasi peserta didik agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Salah satu kebahagiaan seorang guru adalah jika melihat anak didiknya berhasil dalam meniti kehidupan dengan bekal ilmu yang telah didapat dari sekolahnya.
Betapa mulianya usaha dan jasa yang telah diberikan oleh seorang guru,  dan tiada kata yang pantas diucapkan, melainkan rasa terimakasih atas semua jasa-jasa yang telah guru berikan

1 komentar:

  1. Blog ini benar sangat berguna bagi saya
    sangat membantu pengerjaan tugas saya

    BalasHapus

1. Berikan komentar di sini
2. Tetapi Komentar tentang Postingan kami, Bukan Iklan.
3. Jika terdapat iklan terpaksa kami hapus

.